Press Release – DR. BRA Mooryati Soedibyo Awet Muda di Usia 92 Tahun Berkat Jamu

Jakarta – Pendiri PT Mustika Ratu Tbk dan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) DR. BRA. Mooryati Soedibyo merayakan ulang tahunnya ke-92 pada tanggal 5 Januari 2020 di kediaman beliau Jl. Ki Mangunsarkoro 69 Menteng Jakarta Pusat. Acara ini merupakan wujud rasa syukur beliau kepada Allah SWT yang telah memberinya kesehatan dan kebahagiaan selama ini.

Acara dimulai pada pukul 20.00 WIB dengan sambutan dari Ibu Mooryati Soedibyo, dilanjutkan dengan acara pemotongan tumpeng dan tiup lilin, kemudian diiringi alunan musik dari Endah Laras dan gamelan, penampilan dari Cak Lontong serta diakhiri dengan pementasan wayang “Amartha Binangun”. Acara ini menjadi lebih spesial dengan hadirnya Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, para Menteri, Puteri Indonesia 2019, Frederika Alexis Cull, Puteri Indonesia Lingkungan 2019, Jolene Marie, Puteri Indonesia Pariwisata 2019, Jesica Fitriana dan para Finalis Puteri Indonesia.

“Sebagai warga negara Indonesia yang mengalami hidup di empat zaman, yaitu zaman kemerdekaan, zaman orde lama, zaman orde baru dan zaman reformasi saat ini, tentu merasakan segala denyut dan dinamika bangsa ini. Oleh karenanya izinkan saya di momentum ulang tahun ini menyampaikan semacam nasehat atau pesan kebudayaan untuk kita semuanya. Bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar, kekayaannya melimpah, dan bangsa yang memiliki kebudayaan yang kaya. Rawatlah kebudayaan kita yang kaya ini, rawatlah kebudayaan kita yang beragam ini. Kepada para generasi milenial, dunia sudah berubah, kini memasuki digital society era, penuh tantangan dan lain-lain, tetapi jangan pernah menanggalkan kebudayaan luhur bangsa ini,” ungkap Mooryati.

Walau usianya semakin bertambah, Ibu Mooryati Soedibyo masih selalu tampil prima, cantik, rapi dan memikat. Ia tampak terlihat awet muda jika dibandingkan dengan usianya sekarang. Kala ditanya tentang hal tersebut, Ibu Mooryati Soedibyo mengungkapkan bahwa ritual yang paling tidak pernah lupakan setiap harinya adalah minum jamu. Ramuan herbal alami tersebut telah diminumnya sejak ia masih kecil dan masih terus mempertahankan kebiasaannya tersebut. Khasiat jamu telah dirasakannya, tubuhnya tetap bugar dan awet muda. “Sejak muda saya rajin minum jamu, saat ini pun saya masih rajin. Saya biasanya minum beras kencur yang saya buat sendiri di rumah. Dan mengikuti kemajuan jaman, saat ini jamu sudah dikemas dengan modern seperti Nge-Jamu Van oleh Mustika Ratu, agar generasi muda tidak meninggalkan budaya minum jamu asli Indonesia” kata Mooryati.

Karena keahliannya dalam meracik jamu, Ibu Mooryati Soedibyo mendirikan perusahaan jamu dan kosmetik di Indonesia yaitu PT. Mustika Ratu, Tbk. Dimulai dari garasi rumahnya, bisnis yang dijalankan Ibu Mooryati Soedibyo terus berkembang setiap tahun. Bisnisnya telah membantu menciptakan lapangan pekerjaan yang secara langsung memperbaiki taraf hidup banyak keluarga Indonesia. Tidak hanya itu, bisnis ini juga turut menjadi kebanggaan Indonesia sebagai salah satu produk bermutu yang berbahan alami serta dihasilkan dari sumber daya Indonesia, yang disukai di mancanegara. Tentu saja, ini akan membuahkan devisa bagi negara, dan turut berperan menjaga kestabilan ekonomi negara ini.

Mustika Ratu dengan produk-produk unggulannya telah berhasil menembus pasar global seperti ke Kanada, Amerika Serikat, Irak dan dalam waktu dekat menyusul negara negara di Eropa dan Asia lainnya. Mustika Ratu terus berinovasi untuk menciptakan produk produk yang berkualitas dan tentu saja memenuhi semua standar yang berlaku untuk pasar lokal maupun global. Jamu produk Mustika Ratu terbuat dari aneka ramuan sesuai aslinya tanpa bahan pengawet, aman dan sehat. Oleh karena itu Pendiri Mustika Ratu, Ibu Mooryati Soedibyo terus melegenda menjadi Sang Empu Jamu yang diakui hingga skala internasional.

Dengan segala pengetahuan tentang tradisi dan budaya Jawa yang Ibu Mooryati Soedibyo miliki, beliau pun mulai mendokumentasikan pengetahuan-pengetahuan tersebut dalam bentuk buku. Buku pertamanya adalah “Seni Ngadi Saliro dan Ngadi Busono” (1978). Kemudian Ia menulis “Alam Sumber Kesehatan” di tahun 1998 yang menurutnya adalah sebuah ensiklopedia jamu-jamuan. Tahun 2000, Mooryati Soedibyo membuat buku berjudul “Pengantin Indonesia”. Tiga tahun sesudahnya, Ia kembali menulis buku tentang busana keraton yang diterbitkan dalam versi bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, yaitu “Busana Keraton Surakarta Hadiningrat”. Buku terakhir yang Ia tulis adalah “Transforming Woman’s Voices”, sebuah buku yang bercerita tentang pengalamannya selama 5 tahun sebagai anggota lembaga legislatif.

Share on linkedin
Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on print

Subscribe to Our Newsletter