Mustika Ratu (MRAT) Masih Optimis Catatkan Pertumbuhan Kinerja Tahun Ini

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo.

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Mustika Ratu Tbk memaksimalkan kinerja bisnisnya di kuartal IV tahun ini. Emiten berkode saham MRAT tersebut menargetkan bisa mencatatkan realisasi kinerja sepanjang tahun yang lebih baik dibanding tahun lalu.

Chief Financial Officer PT Mustika Ratu Tbk, Jodi Andrea Suryokusumo mengatakan, melalui sejumlah upaya  inovasi produk yang dimiliki, MRAT telah berhasil menjaga kinerja penjualan di sembilan bulan pertama tahun ini. Hal ini memberi perusahaan rasa optimisme untuk mengejar pertumbuhan kinerja di sepanjang tahun.

Kalau dirunut, MRAT memang telah meluncurkan beberapa produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Pada kuartal I 2020 lalu misalnya, MRAT telah meluncurkan produk hand sanitizer dan desinfektan serta produk minyak zaitun bernama Lemongrass pada lini healthcare.

Seiring dengan upaya tersebut, penjualan penjualan bruto atawa penjualan sebelum dikurangi retur dan potongan penjualan lini produk healthcare perusahaan melejit dari semula Rp 438,75 juta pada Januari-September 2019 menjadi Rp 40,99 miliar di Januari-September 2020, bersamaan dengan penjualan bruto lini produk jamu dan minuman yang juga naik 2,30% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 26,44 miliar pada periode yang sama.

Walhasil, meski MRAT mencatatkan penurunan penjualan bruto sebesar 4,22% yoy  menjadi Rp 196,29 miliar pada produk personal care dan 51,48% yoy menjadi Rp 35,96 miliar pada lini produk kosmetik, total penjualan bersih MRAT hanya turun tipis 0,04% yoy ke angka Rp 222,26 miliar di sepanjang Januari-September 2020.

Di sisi lain,  laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih perusahaan memang mengalami penurunan  73,93% yoy dari semula Rp 2,30 miliar  pada Januari-September 2019 menjadi Rp 601,03 juta pada Januari-September tahun ini. Namun, penurunan tersebut menurut Jodi lebih disebabkan oleh adanya pengeluaran-pengeluaran untuk biaya riset, promosi, serta penambahan kanal distribusi untuk produk baru.

“Itu kan investment awal-awal, ke depannya itu tidak perlu perlu dilakukan lagi, karena orang sudah kenal dengan produknya,” jelas Jodi kepada Kontan.co.id, Kamis (3/12).

Menyoal prospek di kuartal IV, Jodi optimis mampu mencatat kinerja yang lebih prima. Berdasarkan pengamatan Jodi, pasar kosmetik sudah mulai agak membaik. Di samping itu, MRAT juga kini sudah memiliki portofolio produk yang lebih lengkap di lini produk lainnya.

Pada September 2020 lalu, MRAT telah meluncurkan produk suplemen herbal bernama Herbamuno+.  Diracik dengan 5 bahan alami, Herbamuno+ diklaim memiliki fungsi antinyeri, antiradang, hepatoprotektor, bronkodilator,  dan gastroprotektor. Suplemen herbal ini juga bermanfaat untuk bantu meredakan gejala badan meriang, mual, perut kembung, pusing, dan batuk. Inovasi pengembagan produk tersebut memakan dana Rp 1,5 miliar. Dananya berasal dari kas internal perusahaan.

Karena baru diluncurkan, produk Herbamuno+ belum dijual dan berkontribusi dalam pembukuan kinerja MRAT di sepanjang Januari-September 2020 lalu. Sementara itu, saat ini Herbamuno+ sudah bisa tersedia di Mustika Ratu Online Store atau Official Store Mustika Ratu di sejumlah online marketplace, yaitu Shopee, Lazada, Tokopedia, Blibli.com, Bukalapak, dan Zalora pada kanal digital, dan juga di outlet-outet Watsons, Kimia Farma, K24, dan Alfamart pada kanal offline.

Dari sisi distribusi, MRAT juga mengaku telah memiliki jaringan produksi yang lebih lengkap. Saat ini, MRAT telah menggandeng PT Indofarma Tbk sebagai mitra distribusi produk-produk healthcare perusahaan.

Segmentasi pasar yang disasar oleh penjualan produk-produk MRAT kini tidak hanya menyasar pelanggan ritel saja, namun juga menyasar pelanggan institusi seperti maskapai penerbangan, hotel, dan institusi-institusi pemerintah. Produk-produk yang dijual  kepada pelanggan institusi terdiri dari produk-produk pada lini healthcare seperti Herbamuno+, hand sanitizer, dan lain-lain.

Agar kinerja lebih maksimal, MRAT juga menggencarkan kegiatan promosi dengan memanfaatkan momentum-momentum seperti festival angka kembar 11.11 dan 12.12 pada kanal e-commerce. Promo diskon yang ditawarkan juga tidak main-main. Pada festival 11.11 lalu misalnya, diskon produk-produk MRAT bisa mencapai 70%-80%.

Bukan tanpa alasan MRAT memanfaatkan kanal penjualan digital. Jodi mencatat, meski kontribusinya tidak sebesar penjualan pada kanal offline, pertumbuhan penjualan produk-produk MRAT di kanal digital bisa mencapai di atas 50% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Optimis tumbuh tahun depan

Menimbang kondisi-kondisi dan strategi di atas, MRAT optimis bisa mencetak pertumbuhan kinerja baik pada sisi topline maupun bottom line tahun ini. Pertumbuhan kinerja tersebut diproyeksi Jodi masih bisa berlanjut pada tahun depan. Optimisme tersebut berdasar pada kondisi makroekonomi kuartal IV yang diproyeksi mulai membaik bila dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya.

Sayangnya, Jodi mengaku belum bisa membeberkan berapa target yang ingin dikejar pada tahun depan lantaran masih menghitung proyeksi. Yang terang, ia memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi, termasuk di antaranya dengan menerapkan kebijakan harga produk yang sesuai dengan kemampuan pasar.

“Kita enggak akan menaikkan harga, karena masyarakat daya belinya masih lemah. Yang kita lakukan adalah mengefisienkan proses produksi kita,” ujar Jodi. ( Sumber Kontan)

Share on linkedin
Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on print

Subscribe to Our Newsletter