Pentingnya Nutrisi Seimbang untuk Imunitas Tubuh, Jangan Abaikan Nutraceutical!

Nutrisi yang memadai dan tepat diperlukan untuk sel-sel di tubuh kita agar dapat berfungsi secara optimal. Suplai nutrisi yang adekuat juga akan mendukung fungsi sel imun tubuh untuk memberikan respon yang efektif dalam melawan mikroba berbahaya serta untuk menjaga stabilitas tubuh kita. Secara umum, kekurangan nutrisi dapat menyebabkan gangguan respon imun dan gangguan pada pemulihan komponen spesifik imun, sehingga sistem daya tahan tubuh kita tidak dapat berfungsi dengan baik.

Secara garis besar, pengelompokkan nutrisi penting bagi tubuh dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

  • Makronutrisi, adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar, diantaranya karbohidrat, lemak dan protein. Makronutrien bertanggung jawab untuk menyediakan energi (kalori) yang sangat penting untuk tubuh.
  • Mikronutrisi, adalah nutrisi yang diperlukan dalam jumlah kecil. Keberadaannya sangat penting untuk fungsi normal tubuh, yaitu untuk mengaktifkan banyak reaksi kimia di dalam tubuh. Yang termasuk mikronutrisi adalah mineral dan vitamin.

Menurut WHO, diet gizi seimbang yang sehat bisa mengikuti anjuran sebagai berikut:

  • Buah-buahan dan sayuran setidaknya 400 gram sehari
  • Kacang-kacangan, biji-bijian seperti jagung, gandum, beras merah
  • Kadar gula bebas kurang dari 10% dari total energi yang masuk sehari-harinya. Yaitu setara dengan 5 gram atau sekitar 12 sendok teh untuk orang dengan berat badan sehat yang mengonsumsi kurang lebih 2000 kalori per hari
  • Lemak kurang dari 30% dari total energi yang dibutuhkan. Lemak tak jenuh seperti ikan, alpukat, kacang-kacangan, minyak kanola, minyak zaitun lebih direkomendasikan dari pada lemak jenuh (daging berlemak, mentega, minyak kelapa, krim atau keju)
  • Konsumsi garam kurang dari 5 gram (setara dengan 1 sendok teh) per harinya

Selain nutrisi yang dijelaskan di atas, dibutuhkan juga asupan dari nutraceutical. Nutraceutical adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan produk apapun yang berasal dari sumber makanan dengan manfaat kesehatan tambahan selain nilai gizi dasar yang ditemukan dalam makanan. Istilah nutraceutical ini menggabungkan kata “nutrisi” (komponen makan bergizi) dan “pharmaceutical” (obat medis). Filosofi di balik nutraceutical adalah fokus pada pencegahan penyakit. Dokter Yunani, Hippocrates pernah mengatakan “Biarkan makanan menjadi obat anda.

Salah satu nutraceutical yang sering digunakan di Indonesia adalah kunyit dan temulawak yang mengandung senyawa kurkumin. Kurkumin memiliki kemampuan untuk mengontrol dan menjaga sel-sel imun kita agar tetap sehat dan bekerja dengan baik, serta memiliki efek antimikroba sebagai proteksi untuk melawan penyakit. Selain itu, kurkuma pada kunyit juga merupakan salah satu nutraceutical terpilih yang dianjurkan oleh Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) dalam panduan penatalaksanaaan nutrisi untuk pasien dengan gejala COVID-19 yang saat ini sedang marak. Oleh karena itu, selain mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, menambahkan suplementasi dari nutraceuticals alami juga penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita.

Asupan kunyit dan temulawak bisa didapatkan secara praktis dengan mengonsumsi wedang Mustika Ratu, yaitu wedang temulawak dan beras kencur. Wedang ini diracik dari bahan alami dan tersedia dalam bentuk serbuk. Kamu bisa dengan mudah menikmatinya. Mengonsumsi wedang dapat membantu untuk meningkatkan imunitas tubuh sehari hari terutama selama pandemi, sebagai asupan nutraceutical. Selain wedang temulawak dan kunir asam, terdapat varian wedang lain, diantaranya wedang jahe merah, beras kencur, gula asam, dan kopi jahe.

Sumber:

https://www.who.int/nutrition/publications/nutrientrequirements/healthydiet_factsheet394.pdf

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3645360/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6278270/

http://www.fao.org/elearning/Course/NFSLBC/en/story_content/external_files/Essential_Nutrients.pdf

Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI). Panduan Praktis Penatalaksanaan Nutrisi COVID-19. 1st ed. Jakarta; 2020.

Share on linkedin
Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on print

Subscribe to Our Newsletter